Friday 19 December 2014

Posisi Tangan dan Kaki yang Benar Saat Berkendara



Posisi beberapa anggota tubuh saat mengendarai sepeda motor sangat menentukan keselamatan berkendara. Posisi tangan, kaki dan posisi duduk harus diatur agar pengendara nyaman dan keselamatan tetap terjaga.


Menurut Instrukutr Safety Riding Main Dealer Honda Jawa Barat PT Daya Adicipta Mustika (DAM), Aldea Henry, posisi tangan saat mengendarai sepeda motor yang benar adalah dengan mengepal di setang. Jangan sampai ada jari tangan yang keluar dari kepalan.

Memang, masih banyak pemotor yang menganggap bahwa beberapa jari yang stand by di tuas rem atau kopling akan bisa menghasilkan reflek yang baik. Tapi sebenarnya itu salah, bahkan bisa menyebabkan kontrol bermotor hilang.

"Kalau tidak menggunakan rem itu, diusahakan tangan mengepal di setang dengan full. Jadi, handling akan full," kata Aldea kepada detikOto akhir pekan lalu.

Aldea melanjutkan, jika sebagian jari stand by di tuas rem, kemungkinan pengendara akan reflek untuk menarik tuas rem itu. Padahal, rem sedang dalam keadaan yang tidak diperlukan. Alhasil, lampu rem di belakang akan menyala dan membuat pengendara di belakang kita kagok.

"Kebanyakan sekarang yang jatuh memakai rem depan (saat menikung) secara reflek karena tangannya stand by di tuas rem. Kalau bisa, tangan lebih baik full di handle (setang) untuk memaksimalkan keseimbangan motor. Karena keseimbangan sepeda motor semuanya ada di setang.

Untuk motor berkopling, jika sedang tidak menggunakan kopling pun tangan kiri seharusnya mengepal di setang. Sebab, kebanyakan pengendara yang beberapa jarinya stand by di handel kopling, secara tidak sadar akan menarik kopling itu. Hal itu akan menyebabkan pemborosan pada kampas kopling.

Jadi, jika tidak memfungsikan sesuatu, sebaiknya tangan mengepal di setang agar handling akan maksimal. Kalau ingin memfungsikan sesuatu seperti rem, kopling, lampu sein, lampu beam dan klakson baru lah jari boleh keluar dari kepalan.

"Harus full, ketika mau memfungsikan baru (jari bisa keluar dari kepalan). Jadi kalau misalkan tidak memfungsikan stand by saja (di setang) full. Karena handling sepeda motor itu semuanya ada di setang. Jadi kalau misalkan stangnya tidak maksimal, otomatis keadaan darurat enggak akan maksimal kita kendalikan," kata Aldea.

Selain itu, untuk sepeda motor skuter matik (skutik), keseluruhan kaki harus berada di dalam deck. Jadi, tidak ada bagian kaki yang keluar dari deck itu. Posisi lutut pun tidak boleh keluar dari sayap motor skutik itu. Jadi, posisi paha, lutut hingga kaki harus sejajar dan disarankan tidak keluar dari bodi depan.

Karena, kata Aldea, masih banyak yang menganggap posisi terluar motor ada di setang atau spion. Padahal kalau kita tidak tahu, di bagian bawah setang kemungkinan ada sesuatu yang membahayakan pemotor.

"Kalau kaki keluar bodi bahaya juga, kaki bisa membentur ke sesuatu," kata Aldea.

Untuk sepeda motor tipe sport, posisi paha harus menjepit tangki bensin secara maksimal. Sebab dengan posisi itu, jika motor melewati jalan berlubang keseimbangan motor bisa diatur dengan maksimal. Selain itu, posisi kaki harus stand by di pedal rem belakang dan persneling.

Honda SH150i

PT AHM  luncurkan skutik Honda SH150i bergaya Eropa, skutik ini sudah lama dikenal dan populer di Eropa. Desainnya yang elegan, lincah se...